Saturday, August 27, 2016

Produk Kreatif Anyaman Bambu Wonosobo Terus Menggeliat

Produk anyaman bambu khas Wonosobo ternyata tak kalah kreasinya dengan produk anyaman bambu pelaku lain. Sebut saja vas bunga, tempat kosmetik, hingga pintu lipat dan yang paling unik adalah wallpaper dinding.
Jika dulu anyaman bambu di desa Rimpak ini dibuat menjadi produk peralatan rumah tangga seperti cething (bakul), besek, dan tampah. Desain pintu lipat dari anyaman bambu terlihat cukup menarik, dengan kerangka tambahan dari besi  dan penambahan anyaman motif bunga pada bagian tengah pintu lipat. Kini sudah semakin inovatif dengan desain menarik.

        Untuk mendapatkan produk kerajinan dari anyaman bambu ini, pemesan dapat datang langsung ke desa Rimpak kecamatan Sapuran, Wonosobo. Bisa pula memesan via telepon dan bernegosiasi mengenai harga.Selain pemasaran dengan mengikuti ajang pameran bersama pemerintah Kabupaten Wonosobo, kreasi kerajinan anyaman bambu ini juga dipasarkan ke kota ke kota di luar kabupaten Wonosobo, bahkan hingga ke pelosok pulau Jawa. Sistem pembayaran yang diterapkan secara tunai atau dengan DP sebesar 50%, sedangkan ongkos kirim sepenuhnya ditanggung pihak pemesan.

  
     Tidak jelas awal mula kerajinan anyaman bambu di desa ini. Namun menurut Zaeni, salah satu pelaku UKM sekaligus Kepala Desa Rimpak, ketrampilan membuat anyaman bambu yang dimiliki oleh warganya merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang warga Rimpak. Ia sendiri juga tidak tahu pastinya kapan, karena kerajinan ini sudah ada sejak zaman dahulu.Lokasi desa yang berbukit dan akses jalan yang berbatuan, ternyata tidak menyurutkan geliat usaha kecil menengah masyarakat Rimpak yang sudah menjadi warisan turun temurun.375 KK yang penghuni desa Rimpak, 700 KK diantaranya merupakan perajin anyaman bambu. Tenaga kerja anyaman bambu tak hanya terbatas pada wanita dan pria dewasa, namun juga anak usia sekolah dan wanita usia lanjut. Bahan baku bambu di desa ini juga melimpah.

        Pengrajin juga menerima produk pesanan dengan desain sesuai keinginan konsumen. Harganya pun menyesuaikan tingkat kesulitan dan tergantung negosiasi dengan para pengrajin.Harga jual produk anyaman bambu sangat terjangkau, seperti ceting/bakul kecil hanya ditawarkan Rp 5 ribu, bakul sedang 8 ribu, bakul besar Rp 9 ribu, kemudian tampah kecil Rp 5 ribu,  tampah besar Rp 8 ribu, tempat sampah Rp 250 ribu, vas bunga, Rp 9, pintu lipat Rp 30 ribu/m, anyaman piring Rp 4 ribu, wallpaper  dinding Rp 10.
 Kualitas produk yang dihasilkan juga tak kalah dibanding dengan produk-produk serupa dari kabupaten lain.Sedikitnya dalam satu minggu, rata-rata kapasitas produksi masing masing pengrajin bisa mencapai 100 hingga 500 buah kerajinan tergantung tingkat kesulitan.
.
 Seperti halnya para pengrajin anyaman bambu di Kabupaten Wonosobo, tepatnya di desa Rimpak yang terletak di ujung utara Kecamatan Sapuran, kurang lebih berjarak sekitar 20 km dari pusat Kecamatan Sapuran. Inovasi-inovasi baru terus diciptakan oleh para pelaku usaha, tak terkecuali pelaku UKM di daerah.Produk anyaman bambu kini semakin kreatif baik jenis maupun desainnya.

Produk Kreatif Anyaman Bambu Wonosobo Terus Menggeliat Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Tifaku

1 comments:

Tari Topeng dan Lengger Wonosobo