Memasuki puncak musim kemarau pada akhir Juli - pertengahan Agustus penduduk di kawasan dataran tinggi Dieng akan mengalami perubahan suhu udara yang extrim.
Pada siang hari suhu udara menjapai 22 - 24 derajat Celcius, namun pada malam yg mendekati bulan purnama dan pagi hari terutama pada pukul 02 - 06 pagi, suhu udara bisa mencapai titik beku. Bahkan tercatat pada 31 Juli kemarin, suhu udara mencapai minus 5 derajat Celcius.
Hal ini menyebabkan hamparan tanaman kentang dan ilalang menjadi hamparan salju yg disebabkan karena embun yang membeku, atau oleh penduduk setempat dinamakan embun salju atau embun Upas.
Embun Upas yg dalam bahasa Jawa berarti embun racun, bagi tanaman kentang, yg merupakan komoditas utama area tersebut, mempunyai efek buruk karena tanaman itu tak tahan terhadap embun tersebut dan bisa membuat layu, membusuk dan mati.
Di luar itu, moment ini menjadi pesona tersendiri.dan menjadi incaran para wisatawan maupun fotografer untuk mengabadikan kejadian alam yg luar biasa ini.
0 comments:
Post a Comment